Antraks: Penyakit Yang Jarang Terjadi Namun Sangat Mematikan!

Aksessehat.id

Antraks: Penyakit Yang Jarang Terjadi Namun Sangat Mematikan!

Bogor/07/07/2023 Akses Sehat Indonesia

Baru-baru ini dunia kesehatan digegerkan dengan adanya kasus 3 orang warga di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta yang meninggal dunia secara misterius. Meninggalnya warga tersebut diduga akibat mengonsumsi daging hewan ternak yang terkena Antraks.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut terhadap ketiga korban, Pemkab Gunung Kidul mengonfirmasi bahwa 1 orang positif mengidap Antraks, sedangkan 2 orang lainnya negatif. Meskipun kasus penyakit ini tergolong sangat jarang terjadi, namun demikian semua pihak harus menyikapi fenomena ini dengan serius. Karena ketika dibiarkan saja hal ini juga bisa terjadi di daerah-daerah lainnya.

Lantas apa yang dimaksud dengan antraks dan seberapa berbahayanya bagi manusia maupun hewan?

Antraks adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, yang dapat menular ke manusia. Dalam situasi dan kondisi tertentu, bakteri antraks dapat berubah menjadi spora serta dapat bertahan hidup di tanah sampai 40 tahun lamanya sampai dia menular ke mahluk hidup.

Antraks ini merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, penyakit ini sering juga disebut sebagai penyakit kutu gajah, karena penyebaran antraks umumnya disebabkan oleh kutu gajah yang sudah terinfeksi bakteri Anthrax kemudian menggigit hewan ternak, kemudian hewan tersebut terinfeksi bakteri Antraks.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Penyakit antraks dapat menular kepada manusia. Berdasarkan proses penyebarannya, Antraks dapat mempengaruhi manusia dalam tiga bentuk utama, yaitu antraks kulit (cutaneous anthrax), antraks usus (gastrointestinal anthrax), dan antraks paru (pulmonary anthrax). Gejala antraks bergantung pada bagaimana seseorang terinfeksi.

Antraks kulit adalah bentuk paling umum dari penyakit ini. Gejalanya dimulai dengan munculnya lesi kulit yang terinfeksi yang kemudian berkembang menjadi ulkus yang terasa nyeri. Jika tidak diobati, infeksi tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Antraks usus terjadi ketika seseorang mengonsumsi daging atau produk hewan yang terkontaminasi dengan spora Bacillus anthracis. Gejalanya termasuk mual, muntah, diare, dan perut kram yang parah.

Antraks paru merupakan salah satu yang paling berbahaya karena memiliki potensi tinggi untuk menyebabkan penyakit yang serius dan berakibat fatal jika tidak diobati dengan cepat. Antraks paru bisa terjadi ketika seseorang menghirup spora Bacillus anthracis. Awalnya, gejalanya mirip dengan flu, seperti demam, batuk, sakit kepala, dan kelelahan. Namun, penyakit ini kemudian berkembang menjadi infeksi paru yang serius dan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan dan organ tubuh lainnya.

(Antraks: Penyakit Yang Jarang Terjadi Namun Sangat Mematikan!)

Berikut beberapa upaya yang bisaa dilakukan supaya terhindar dari penyakit antraks:

1. Vaksinasi: Vaksin anthraks diberikan untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap paparan bakteri.
2. Hindari kontak langsung dengan hewan yang terpapar penyakit antraks. Gunakan APD yang sesuai anjuran penggunaan penanganan penyakit antraks ketika diperlukan.
3. Ketika anda akan mengonsumsi daging, usahakan pilih daging yang aman yang telah diolah dengan baik.
4. Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan. Kebersihan bisa menjadi langkah preventif yang bisa dilakukan supaya terhindar dari penularan penyakit antraks.
5. Ketika anda menemukan atau mengalami gejala antraks, segeralah konsultasi ke dokter