Telur Ceplok Hindari Penularan TBC: Mitos atau Fakta?
Penyebaran TBC atau Tuberkulosis sungguh begitu cepat, hal itu dikarenakan mudahnya penyebaran Bakteri Microbacterium Tuberculosis (TBC) dari pengidap TBC kepada orang di sekitarnya.
Penyebaran TBC dapat terjadi melalui udara yang sudah tercemar oleh Bakteri TBC, percikan ludah yang keluar dari orang dengan TBC Aktif saat batuk atau bersin dan kemudian mengenai orang di sekitarnya dapat menyebabkan orang tersebut terkena TBC yang sama. Oleh sebab itu, kebersihan dan kewaspadaan terhadap penyebaran bakteri TBC harus terus kita tingkatkan, kondisi imun yang kuat dapat lebih sulit terpapar TBC.
Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari penularan TBC ini, sehingga kita bisa tetap bersosialisasi dengan para pengidap/Pasien TBC. Hal-hal yang bisa dilakukan diantaranya adalah dengan memakai masker, menjaga imun tetap baik, menjaga jarak, dan tetap menjaga kesehatan.
Akan tetapi, terdapat kepercayaan di beberapa daerah khususnya di kabupaten Bogor yang beranggapan bahwa telur ceplok dapat menghindari penularan TBC. Yakni dengan menutup mulut jenazah pasien TBC dengan telur ceplok. Sebagaimana yang dikatakan oleh salah satu Kader TBC Puskesmas Ciburayut, Ibu Mimih dalam acara pertemuan kader di Bogor Selatan (25/7/2022). “Biasanya ada pasien TBC yang baru meninggal langsung ditutup mulutnya menggunakan telur ceplok, supaya kumannya tidak menular ke orang di sekitarnya” pungkasnya dalam sesi diskusi bersama peserta dan pembicara yang lain. Lantas apakah benar demikian?
Dilihat dari beberapa cara penularan TBC, anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Hal ini dikarenakan belum ada penelitian khusus yang mengatakan bawa telur ceplok dapat menghindarkan penularan TBC dari jenazah TBC kepada orang di sekitarnya. Karena, ketika sang jenazah pengidap TBC tidak mengeluarkan cairan (droplet) dan tidak mengenai orang lain, maka penyebaran TBC tidak akan terjadi.
Maka dari itu, lantas bagaimanakah penanganan terbaik yang dapat kita lakukan dalam menangani jenazah para pengidap TBC?. Salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan taat pada protokol kesehatan ketika kita menangani tahap demi tahap prosesi pengurusan sang jenazah. Alangkah lebih baiknya, kita dapat menggunakan prosedur penanganan jenazah pasien TBC adalah dengan prosedur Universal Procaution (UP) sebagaimana menangani penyakit menular lainnya.
Anggapan ini marak berkembang di masyarakat terutama di daerah-daerah pelosok yang masih tradisional. Untuk itu, perlunya peran pemerintah, instansi kesehatan, maupun masyarakat dalam memberikan edukasi terkait TBC.