Bogor, Aksessehat.id – Beberapa orang kehilangan rambut di seluruh tubuh mereka. Sebuah kondisi yang secara medis dikenal sebagai alopecia universalis (kerontokan rambut secara keseluruhan, akibat meluasnya alopecia areata). Beberapa bentuk dari tipe alopecia yang berbeda-beda itu bisa diobati, namun kadang-kadang rambut akan tumbuh lagi tanpa bantuan apapun dari luar.
Kabar buruknya adalah, orang-rang dengan kerontokan rambut di kepala ataupun dibagian lainnya, seringkali telah atau mungkin terkena suatu penyakit autoimun maupun penyakit-penyakit lainnya. Kerikut ini tanda-tanda kerontokan rambut yang berhubungan dengan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu pada manusia.
Kebotakan Pada Lelaki
Kalo Anda seorang lelaki muda dan mengalami kebotakan, Anda mungkin cemas, khawatir kejantanan Anda hilang bersama rambut Anda. Tetapi kebotakan rambut Anda lebih mungkin sekedar warisan yang tidak diinginkan dari garis ayah dan ibu. Kebotakan pola-lelaki, secara medis dikenal dengan androgenetic alopecia, tidak perlu dicemaskan, setidaknya secara medis. Itu adalah sebuah kondisi genetis yang disebabkan oleh androgen yang berlebihan (perempuan juga mempunyai androgen, tetapi dalam jumlah kecil).
Namun sebuah penelitian terkini terhadap lelaki usia pertengahan empat puluhan dengan kebotakan di bagian depan sedikit lebih berpeluang menderita penyakit jantung koroner daripada lelaki yang rambutnya tidak rontok. Mereka yang puncak kepalanya tidak berambut (dikenal dengan vertex baldness) sangat lebih mungkin menderita penyakit jantung koroner daripada mereka yang berambut. Semakin besar daerah kebotakan, semakin besar risikonya. Lelaki yang botak di bagian atas dan juga memiliki kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi adalah yang berisiko paling besar.
Kebotakan Pada Perempuan
Ketika Anda membelah rambut Anda, tidaklah itu mengingatkan Anda pada laut merah yang terbelah? Kalau Anda melihat kulit kepala Anda bersinar-sinar di baliknya, bisa jadi itu tanda kebotakan pola-perempuan. Seperti halnya kebotakan pola-lelaki, secara medis kebotakan pola-perempuan disebut dengan androgenetic alopecia dan dapat diwarisi dari dua garis keturunan. Karena hubungannya dengan androgen, kebotakan pola-perempuan bisa menjadi tanda peringatan awal sejenis diabetes yang berhubungan dengan kelebihan androgen.
Namun, pola kebotakan pada perempuan berbeda dengan lelaki. Perempuan lebih mungkin mengalami penipisan rambut daripada bercak-bercak kebotakan total atau penyusutan garis rambut yang merupakan ciri khas kebotakan total atau penyusutan garis rambut yang merupakan ciri khas kebotakan pola-lelaki.
Kerontokan rambut pada perempuan bisa juga salah satu tanda penuaan dan perubahan hormon yang normal, terutama setelah melahirkan anak dan selama masa menopause. Banyak perempuan mengalami kerontokan rambut beberapa bulan setelah mereka berhenti menggunakan pil-pil KB atau menjalani terapi sulih hormon. Yang menarik, kerontokan rambut semakin pelan dan kerontokan rambut semakin cepat selama masa kehamilan.
Akibatnya, rambut kepala tampak lebih penuh dan tebal. Sayangnya, rezeki ini tidak berlangsung lama, tiga sampai empat bulan setelah perempuan melahirkan, rambut-rambut ekstra itu berguguran dengan cepat. Kabar baiknya adalah, pertumbuhan rambut akan kembali normal dan para ibu baru akan kembali memiliki rambut tebal, barangkali pada saat bayi mereka tumbuh rambut.
Sumber:
Smith, Joan Liebmann dan Jacqueline Nardi Egan. (2011). “Mengetahui Berbagai Gejala Penyakit di Semua Organ Tubuh Anda”. Jakarta: PT Ufuk Publishing House.