Bogor, Aksessehat.id – Kopi sudah menjadi konsumsi publik sejak jaman nenek moyang manusia, hampir seluruh manusia di muka bumi ini tahu dengan bahan utama minuman hits di zaman ini.
Konsumsi kopi sudah menjalar ke semua elemen masyarakat, baik tua, muda, anak-anak, laki-laki, maupun perempuan. Bahkan, sudah familiar dengan makanan maupun minuman olahan kopi.
Bahkan, untuk masyarakat urban jaman sekarang, kopi sudah menjadi tren gaya hidup. Di samping berbagai macam jenis kopi serta jenis penyajiannya, kopi juga memiliki berbagai manfaat bahkan efek kurang baiknya untuk kesehatan tubuh.
Kebiasaan dan ketenaran meminum kopi, terutama bagi anak-anak muda zaman sekarang menjadi tantangan serta meningkatkan ketertarikan para pakar kesehatan, ilmuan, bahkan akademisi untuk menggali lebih dalam terkait bahaya dan manfaat dari kopi.
Dalam bidang kesehatan, terutama kesehatan lambung, terdapat pro dan kontra akan konsumsi kopi. Ada yang memperbolehkan dan ada juga yang tidak. Kopi dianggap baik karena dapat memperbaiki kondisi lambung. Sedangkan kopi di anggap tidak baik, karena kopi dapat memperparah kondisi lambung itu sendiri. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan artikel ini sampai selesai.
Berbicara tentang manfaat kopi, tentu banyak sekali. Mulai dari kopi dapat meningkatkan energi, mencegah rasa kantuk, menaikkan mood, dan lain sebagainya. Akan tetapi, untuk kesehatan lambung, kita mesti jeli melihatnya.
Di dalam kopi terkandung sebuah senyawa yang bernama NMP (N-Methylpyridinium), senyawa tersebut merupakan senyawa yang berfungsi dalam menahan produksi asam yang dapat membuat iritasi pada lambung.
Untuk itu, senyawa NMP ini bisa di bilang senyawa yang baik untuk kesehatan lambung. Untuk mendapatkan senyawa NMP ini, cara pengolahan dan penyajiannya juga sangat mempengaruhi.
Cara memanggang kopi dengan metode dark roast atau proses pemanggangan yang lama, terbukti lebih baik dalam meningkatkan jumlah senyawa NMP pada kopi.
Selain itu, teknik penyeduhan kopi dengan menggunakan air dingin (cold brew), juga cenderung lebih aman dan lebih optimal dalam mengekstrak senyawa NMP pada kopi. Namun, kopi dengan jenis tersebut cenderung lebih sulit ditemukan di pasaran.
Selain dengan berbagai manfaat yang diperoleh dengan mengonsumsi kopi, kita mesti tahu akan efek kurang baik dari kopi terutama untuk kesehatan lambung. Kopi yang biasa beredar di pasaran, rata-rata memiliki ph 4,5 sampai dengan 5, dengan demikian pH kopi lebih cenderung ke arah ph asam.
Selain itu, ph kopi juga sama halnya dengan sebuah pisang. Lantas dengan demikian, apakah kopi kurang baik untuk kesehatan lambung?. Selain memiliki ph yang lebih cenderung ke arah ph asam, di dalam kopi juga terkandung senyawa kafein dan asam klorogenat.
Kedua senyawa tersebut merupakan senyawa yang dapat meningkatkan produksi asam lambung. Konsumsi kafein harian tubuh maksimal 300-400 miligram. Ketika konsumsinya melebihi batas tersebut, bukan tidak mungkin dapat menyebabkan permasalahan-permasalahan kesehatan lain terutama kesehatan lambung.
Baiknya ketika kita akan mengonsumsi kopi, kita harus jeli dalam memilih jenis kopi, maupun memahami kondisi tubuh kita sendiri. Bagi pada penderita asam lambung, baiknya mengurangi konsumsi kopi atau dengan selektif memilih kopi dengan kriteria tertentu.
Kopi yang baik bagi tubuh adalah kopi dengan kandungan NMP yang tinggi. Sedangkan kopi yang kurang baik adalah kopi dengan kandungan Kafein dan Asam Klorogenat yang tinggi.
Berdasarkan penjelasan Dr. Ari Rachmawati, ME, MPP. dalam serial program Akses Sehat Voice melalui live di media Instagram, mengatakan bahwa kopi yang dicampur dengan susu atau yang sering kita sebut kopi susu, terbukti lebih aman dikonsumsi terutama untuk kesehatan lambung.